Daftar Komoditas Ekspor dengan Nilai Pertumbuhan Tertinggi di Bulan Juli 2020

22 Aug by Admin

Daftar Komoditas Ekspor dengan Nilai Pertumbuhan Tertinggi di Bulan Juli 2020

Badan Pusat Statistik (BPS) telah melaporkan sejumlah komoditas ekspor dengan nilai pertumbuhan tertinggi di bulan Juli 2020. Komoditas ekspor yang tercatat di dalam laporan tersebut adalah logam mulia, lemak dan minyak hewan atau nabati, kendaraan, serta besi dan baja. Kabar ini disampaikan oleh Kepala BPS Suhariyanto lewat konferensi virtual pada hari Selasa (18/8/2020) lalu.

Logam mulia menduduki urutan tertinggi dalam daftar tersebut dengan nilai 1,02 miliar dolar AS. Sebelumnya, nilai komoditas ini mencapai 564 miliar dolar AS di bulan Juni 2020. Suhariyanto menduga hal tersebut disebabkan oleh kenaikan signifikan  harga emas di bulan Juli 2020 sebesar 6,6 % dibandingkan bulan lalu.

“Logam mulia ini kita ekspor utamanya ke Swiss, Singapura dan ke Jepang. Komoditas yang berperan terbesar adalah emas,” ujar Suhariyanto, dikutip dari okezone.com, Selasa (18/8/2020).

Selain logam mulia, komoditas ekspor lainnya yang juga mengalami kenaikan adalah lemak dan minyak hewan atau nabati dengan nilai 1,67 miliar dolar AS. Komoditas yang diekspor ke Pakistan, India dan Tiongkok ini meningkat 247,9 juta dolar AS pada bulan Juli 2020. Bulan sebelumnya, nilai ekspor lemak dan minyak hewan atau nabati adalah 1,43 miliar dolar AS.

Nilai Ekspor Besi dan Baja Naik 134,4 Juta Dolar AS

Kenaikan siginifikan juga terjadi pada komoditas kendaraan serta besi dan baja. Menurut Suhariyanto, komoditas kendaraan mengalami kenaikan nilai sebesar 45,65 % serta volume sebesar 59,42 %. Sementara itu, ekspor besi dan baja mengalami peningkatan sebesar 134,4 juta dolar AS. Negara pengimpor besi dan baja di antaranya adalah Taiwan, Malaysia dan Tiongkok.

Daya Saing Komoditas Ekspor Indonesia Masih Tinggi di Tengah Pandemi Covid-19

Merujuk pada data yang dirilis BPS, kinerja perdagangan luar negeri Indonesia di bulan Juli 2020 mengalami surplus sebesar 3,26 miliar dolar AS. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut surplus perdagangan pada bulan Juli 2020 menjadi yang tertinggi sejak bulan Agustus 2011. Hal ini disampaikan beliau di Jakarta seperti yang dilaporkan kompas.com pada hari Rabu (19/8/2020).

Baca Juga:  6 Alasan Warehouse Sangat Diperlukan Pelaku Industri

Surplus pada bulan Juli 2020 diketahui berasal dari nilai ekspor Indonesia yang mencapai 13,72 miliar dolar AS. Nilai tersebut melebihi nilai impor Indonesia sebesar 10,46 miliar dolar AS. Ini adalah bulan ketiga Indonesia memperoleh surplus perdagangan berturut-turut sejak bulan Mei 2020.

Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi nilai surplus perdagangan Indonesia bulan Juli 2020. Faktor-faktor tersebut adalah kinerja ekspor yang terus membaik dari bidang non-migas serta permintaan impor barang konsumsi yang menurun. Peningkatan ekspor non migas di bulan Juli 2020 diketahui naik 13,86 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kenaikan nilai ekspor non migas tersebut dipicu oleh bertambahnya ekspor sektor industri sebesar 16,95 persen. Contoh komoditas yang menunjang kenaikan ekspor sektor industri adalah perhiasan atau permata, logam mulia, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik serta kendaraan.

Penurunan impor barang konsumsi juga memberikan dampak terhadap surplus perdagangan Indonesia bulan Juli 2020. Impor barang konsumsi kabarnya turun 21,01 persen (mtm) menjadi 1,11 miliar dolar AS. Salah satu penyebab penurunan ini adalah kesuksesan program peningkatan konsumsi barang produksi lokal saat permintaan domestik menurun karena pandemic covid-19.

“Penurunan impor bahan baku juga diharapkan memberi peluang bagi industri atau pelaku usaha dalam negeri untuk mampu memasoknya, sekaligus mengambil alih pangsa impor. Khususnya di masa-masa penuh tantangan saat ini,” ucap Hartarto, dilansir dari kompas.com.

Sumber: okezone.com, kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.