Menakar Peluang Sektor Logistik di Tengah Masa Pandemi

9 Sep by Admin

Menakar Peluang Sektor Logistik di Tengah Masa Pandemi

Pandemi covid-19 telah memengaruhi kondisi pertumbuhan perekonomian nasional dalam beberapa waktu terakhir. Imbas pandemi terasa ke berbagai macam sektor UMKM sehingga membuat sebagian masyarakat menengah ke bawah kehilangan pekerjaan. Meski begitu, terdapat juga sejumlah sektor UMKM yang berpeluang tumbuh positif di masa pandemi. Salah satunya adalah logistik.

Dilansir dari Kompas (11/8/2020), Kepala UKM Center FEB Zakir Machmud memaparkan ada tiga sektor UMKM yang berjaya di masa pandemi Covid-19. Tiga sektor tersebut ialah sektor transportasi, sektor logistik dan sektor makanan. Beliau meyakini tiga sektor UMKM dapat berkembang dan tumbuh kala pandemi.

Zakir memprediksi sektor makanan masih akan sangat dibutuhkan masyarakat sehingga dapat terus berkembang. Sektor ini berkaitan erat dengan transportasi dan logistik karena makanan tergolong produk segar yang tidak tahan lama. Kehadiran sektor transportasi dan logistik dapat menghemat waktu pendistribusian makanan ke tangan masyarakat.

“Makanan itu tidak bisa melalui digital. Sehingga sektor transport dan logistik memang bisa berkembang juga atau ada peluang ke depannya,” kata Zakir, seperti yang dimuat dalam laman Kompas, Selasa (11/8/2020) beberapa waktu lalu.

Sektor Logistik yang Tumbuh dan Terpuruk di Masa Pandemi Covid-19

Memasuki Semester II/2020, sejumlah bisnis logistik diketahui mengalami pertumbuhan positif di tengah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugraha Hanafi. Meski demikian, Yukki juga mengakui bahwa terdapat juga beberapa sektor logistik yang masih berjuang untuk pulih.

Bersumber dari Bisnis.com (26/8/2020)Yukki berpendapat bahwa kunci pemulihan sektor logistik terdapat pada menjaga kestabilan konsumsi masyarakat dengan menambah daya beli. Menurutnya, investasi juga seharusnya lebih dipermudah khususnya untuk pelaku domestik. Ia memprediksi pemulihan sektor logistik paling cepat terjadi pada Semester II/2021.

Baca Juga:  Ekspor Buah Tropis ke UAE Meningkat, Produk Apa yang Paling Diminati?

Contoh sektor logistik yang alami pertumbuhan positif saat pandemi adalah jasa logistic e-commerce, jasa kurur, jasa pergudangan bahan pokok dan bahan retail, jasa layanan logistik yang berhubungan dengan transaksi Business to Customer (BtoC) dan CtoC. Sektor-sektor ini dikabarkan sudah berkembang saat masa kenormalan baru dimulai. Kondisi sektor-sektor tersebut diperkirakan akan terus membaik melampaui Semester II/2020.

Sementara itu, aktivitas logistik yang tersungkur akibat pandemi covid-19 adalah jasa angkutan barang moda udara, laut, truk peti kemas, truk ekspor impor, bahan baku industri manufaktur, bongkar muat, jasa kegiatan custom dan port clearance, depo peti kemas, jasa pergudangan bahan baku impor dan berikat, dan aktivitas logistik dengan transaksi Business to Business (BtoB)

“Kolaborasi penting, termasuk bidang bisnis logistik perlu membuka diri, mereformasi struktural, strategi baru dan visi misi baru, adopsi teknologi,” ujar Yukki, dikutip dari laman bisnis.com, Rabu (26/8/2020) lalu.

Menurut Yukki, ALFI melihat sektor logistik akan mengalami kontraksi pada kuartal III/2020. Kontraksi tersebut diyakini tidak akan terlalu mendalam apabila daya beli terus mengalami perbaikan dan bantuan langsung diberikan ke masyarakat. Yukki bahkan optimis hasilnya bisa lebih baik dari kondisi sektor logistik pada Semester I/2020.

“Semester II, kami melihatnya pada kuartal III/2020 akan terjadi kontraksi, tetapi dengan daya beli diperbaiki, bantuan langsung ke masyarakat, kontraksi tidak terlalu dalam, bisa lebih baik dari Semester I/2020 ini,” ucap Yukki.

Yukki percaya bahwa masa pemulihan akan tercipta dengan syarat protokol kesehatan terus dilakukan dan vaksin sudah ditemukan. Menurut pengamatan Yukki, waktu tercepat pertumbuhan kembali (rebound) adalah Semester II/2021.

Sumber: kompas.com, bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.